GURU : Novi Andry Yansyah S.Pd MAPEL : Penjaskes KELAS : 12 IPA 2
GURU : Novi Andry Yansyah
S.Pd
MAPEL : Penjaskes
KELAS : 12
IPA 2
MATERI
: Penyakit menular seksual (
PMS )
TUJUAN : Menganalisis
dan Mempelajari langkah langkah Perlindungan dari Penyakit menular
seksual ( PMS )
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Sehat semua kabarnya hari ini anak
anak bapak 12 IPA 2 ?
Td pagi shalat dhuha semua kan
?
Untuk pelajaran penjas kita hari ini
, silahkan kalian cermati dan pahami materi di bawah ini
jangan lupa kalian absen di kolom
komentar ya
- Hakekat
-
Penyebab
-
Macam
macam PMS.
-
Langkah langkah melindungi diri
-
Langkah langkah melindungi orang lain
Hakikat Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual atau PMS, kini dikenal dengan istilah infeksi
menular seksual atau IMS, adalah penyakit atau infeksi yang umumnya ditularkan
melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyebaran bisa melalui darah, sperma,
cairan vagina, atau pun cairan tubuh lainnya.
Selain itu, penyebaran tanpa hubungan seksual juga bisa terjadi dari
seorang ibu kepada bayinya, baik saat mengandung atau ketika melahirkan.
Pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang
juga berisiko menularkan infeksi.
Penyebab
PMS(Penyakit Menular Seksual)
1.
Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Bakteri
Beberapa penyakit menular seksual akibat bakteri yang akan dibahas di sini
adalah sifilis, gonore, chlamydia, chancroid, granuloma inguinale, dan
lymphogranuloma venereum.
a.
Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Treponema pallidum. Gejala
awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka pada
alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi sangat
mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan selama 1,5
bulan dan kemudian menghilang dengan sendirinya. Perlu diperhatikan bahwa lesi
sangat menular, sentuhan dengan lesi dapat mengakibatkan seseorang tertular.
Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke tahap yang
berikutnya dalam 4-10 minggu setelah lesi hilang. Pada tahap berikutnya, gejala
yang mirip dengan
flu seperti demam, nyeri pada persendian, dan sakit
kepala akan muncul. Kerontokan rambut
hingga pitak juga bisa dialami penderita.
Jika dibiarkan, infeksi sifilis bisa bertahan di dalam tubuh selama
beberapa tahun tanpa menimbulkan gejala apapun. Yang perlu diwaspadai, selama
masa itu bakteri akan menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan kondisi
serius berupa kelumpuhan, kebutaan, demensia, meningitis, gangguan jantung ,
dan masalah koordinasi.
Untuk memastikan diagnosis
sifilis, tes darah bisa dilakukan. Terkadang
gejala yang muncul sulit dikenali sebagai penyakit sifilis, oleh karena itu
segera lakukan tes darah jika mencurigai diri berisiko terkena sifilis.
Antibiotik seperti suntikan penisilin digunakan untuk mengobati
sifilis. Jika sifilis diobati dengan benar,
tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari hubungan seksual sebelum
memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang, yaitu sekitar 2 minggu setelah
pengobatan selesai. Pastikan juga untuk memeriksakan kesehatan pasangan anda
saat ini atau orang yang pernah berhubungan seksual dengan anda jika anda
terdiagnosis sifilis.
b.
Gonorhea atau kencing nanah
Gonorhea atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Beberapa
penderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga bisa tidak
diketahui sama sekali jika dirinya terinfeksi. Bila menimbulkan gejala, pada
penderita gonore dapat ditemukan:
Gejala gonore pada pria:
§ Pada ujung
penis keluar cairan berwarna putih, kuning, atau hijau.
§ Rasa sakit atau
perih saat buang air kecil
§ Peradangan pada
ujung penis
§ Terkadang
ditemukan rasa sakit di sekitar buah zakar.
Gejala gonore pada wanita:
§ Cairan vagina
yang encer dan berwarna kuning atau hijau.
§ Sering buang
air kecil.
§ Perih atau rasa
sakit saat buang air kecil.
§ Rasa sakit pada
perut bagian bawah pada saat berhubungan seks atau setelahnya.
§ Perdarahan pada
saat berhubungan seks atau setelahnya, atau perdarahan berlebihan ketika mengalami
menstruasi.
§ Gatal di
sekitar kelamin.
Infeksi gonore juga bisa berdampak pada bagian tubuh lain bila terjadi
kontak dengan sperma atau cairan vagina. Bagian tubuh lain yang beresiko
terkena gonore adalah rektum, mata, dan tenggorokan.
Diagnosis untuk memastikan apakah Anda terinfeksi gonore adalah dengan
melakukan tes urine pada pria dan pemeriksaan cairan vagina pada wanita. Selain
itu, pengambilan sampel nanah dari bagian yang terinfeksi juga bisa dilakukan.
Sama seperti sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa diobati dengan
antibiotik. Sangat penting untuk minum obat antibiotik sesuai dosis dan jangka
waktu yang dianjurkan, agar infeksi benar-benar lenyap. Jika tidak ditangani
dengan baik, gonore atau kencing nanah bisa menyebabkan kemandulan.
c.
Chlamydia
Chlamydia adalah jenis penyakit seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini merupakan penyakit
menular seksual yang paling sering terjadi. Beberapa orang tidak merasakan
gejala sama sekali, sehingga penularan bisa terjadi tanpa disadari. Pada
sebagian orang, chlamydia bisa menimbulkan gejala, seperti:
Gejala chlamydia pada wanita:
§ Cairan vagina
tidak seperti biasanya.
§ Perih atau rasa
sakit saat buang air kecil.
§ Menstruasi yang
banyak.
§ Perdarahan
diluar siklus haid.
§ Sakit saat
melakukan hubungan seksual.
§ Nyeri di perut
bagian bawah
Gejala chlamydia pada pria:
§ Pada ujung
penis keluar cairan berwarna jernih atau putih
§ Sakit pada saat
buang air kecil
§ Rasa gatal atau
panas sekitar lubang penis
§ Rasa sakit dan
pembengkakan di sekitar buah zakar
Untuk mendiagnosis chlamydia bisa dengan cara tes urine atau pengambilan
sampel cairan dari area yang terinfeksi. Pengobatan infeksi ini adalah dengan
cara mengonsumsi antibiotik. Pastikan untuk menghabiskan obat yang sudah
diresepkan oleh dokter, meski kondisi terasa sudah membaik. Lakukan tes urine
atau pengambilan sampel cairan alat kelamin sekali lagi setelah pengobatan
selesai, hal ini untuk memastikan infeksi benar-benar telah sembuh.
Infeksi chlamydia juga bisa menyerang rektum, tenggorokan, atau mata. Jika
tidak dirawat, infeksi ini dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun
wanita. Pada wanita, chlamydia juga bisa menyebabkan kehamilan
ektopik. Infeksi ini juga bisa ditularkan saat
melahirkan dan menyebabkan bayi bisa mengalami infeksi mata atau paru-paru.
Pada pria, chlamydia bisa menyebabkan peradangan pada saluran kencing, infeksi
pada kandung kemih dan epididimitis, serta infeksi pada rektum.
d.
Chancroid
Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyl. Bisul kecil di alat kelamin akan
muncul setelah 1-14 hari seseorang terinfeksi chancroid. Sehari setelahnya,
benjolan akan berubah menjadi luka. Selain kemunculan luka, sebagian orang yang
terinfeksi chancroid akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di
bagian selangkangan. Pada sebagian orang, pembengkakan ini bisa berkembang
menjadi abses.
Tidak ada tes darah khusus untuk chancroid. Chancroid biasanya didiagnosis
dengan melihat luka yang muncul, pembengkakan kelenjar, dan melakukan beberapa
tes pemeriksaan untuk menyingkirkan PMS lainnya. Pengobatan kondisi ini dilakukan
dengan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi. Untuk abses kelenjar getah
bening, prosedur drainase dengan jarum atau operasi kecil bisa dijalankan.
e.
Donovanosis
Penyakit yang juga disebut granuloma inguinale ini
disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis.
Penyebaran penyakit ini biasa terjadi melalui vagina atau seks anal dan sangat
jarang ditularkan melalui seks oral. Kebanyakan penderita dari penyakit ini
adalah pria.
Penyakit ini akan menggerogoti jaringan alat kelamin secara perlahan. Jika
terkena penyakit ini, penderita akan merasakan bebera pa gejala seperti:
1.
Muncul luka di sekitar bokong serta benjolan berwarna
merah di sekitar anus dan alat kelamin.
2.
Alat kelamin dan kulit di sekitarnya akan memudar
warnanya.
3.
Lapisan kulit perlahan terkelupas, kemudian benjolan
akan membesar akibat proses peradangan. Kulit tidak nyeri pada fase ini, tetapi
mudah sekali berdarah.
4.
Kerusakan jaringan bisa meluas hingga pangkal paha.
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan biopsi pada lesi
penderita untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium. Jika positif terkena
donovanosis, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik pada penderita untuk
dikonsumsi selama 3 minggu.
Jika tidak ditangani dengan benar, penderita donovanosis akan berisiko
terkena beberapa komplikasi seperti:
1) Kerusakan dan pembentukan jaringan parut pada organ genital.
2) Warna kulit pada alat kelamin dan sekitarnya akan memudar.
3) Pembengkakan permanen pada organ genital akibat jaringan parut.
f.
Lymphogranuloma Venereum
Penyakit yang juga dikenal dengan nama LGV atau penyakit
Durand-Nicholas-Favre ini disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi bakteri ini biasanya
terjadi pada sistem limfatik.
LGV sendiri dibagi menjadi tiga, LGV primer, LGV sekunder dan LGV tersier.
Berikut beberapa karakteristik LGV primer:
1. Gejala muncul 3-21 hari setelah terjadi kontak antara seseorang dengan
bakteri.
2. Pria lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan wanita.
3. Muncul beberapa kelompok lesi yang mirip dengan infeksi herpes.
4. Penderita biasanya akan mengalami gejala peradangan uretra (uretritis).
5. Pada pria, LGV primer akan berdampak pada bagian tubuh di sekitar penis
hingga uretra, serta anus.
6. Pada wanita, LGV primer akan berdampak pada bagian tubuh di sekitar vagina.
7. Sedangkan pada penderita LGV sekunder biasanya gejala muncul 10 sampai 30
hari setelah penderita terpapar bakteri namun butuh beberapa bulan untuk
berkembang. Beberapa ciri-cirinya adalah:
1) Lesu.
2) Nyeri pada sendi.
3) Demam.
4) Sakit kepala.
5) Mual dan muntah.
6) Pembengkakan nodus limfa.
7) Muncul bercak beralur.
8. Kulit penderita akan terkena eritema multiforme, urtikaria, eritema
nodosum, atau ruam. Pada penderita LGV tersier, gejalanya baru akan muncul
hingga 20 tahun setelah penderita terinfeksi bakteri. Beberapa ciri LGV tersier
lainnya adalah:
1) Proktokolitis (peradangan pada dubur dan usus besar).
2) Rasa gatal pada bagian bokong.
3) Tinja bercampur darah.
4) Nyeri pada dubur.
5) Tenesmus (muncul dorongan untuk buang air besar secara terus menerus).
6) Penurunan berat badan.
7) Fibrosis dubur.
8) Esthiomene (pembesaran granuloma menahun disertai ulserasi dan erosi pada
alat kelamin wanita).
Untuk mengobati LGV, biasanya dokter akan meresepkan antibotik. Dokter juga
bisa melakukan tindakan pembedahan untuk mengatasi LGV.
2. Penyakit
Menular Seksual yang Disebabkan oleh Virus
Herpes genital, kutil kelamin, molluscum contagiosum, hepatitis B,
hepatitis D, dan HIV adalah contoh-contoh penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh virus.
a.
Herpes Genital
Herpes
genital adalah penyakit seksual yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut HSV. Gejala herpes
genital akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna
kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital menjadi awal gejala
herpes yang muncul. Mungkin juga akan
disertai gatal atau sakit saat membuang air kecil.
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam
tubuh tanpa menyebabkan gejala. Tapi virus ini bisa kembali aktif dan luka akan
muncul kembali. Meskipun begitu luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan
tidak terlalu sakit dibandingkan dengan infeksi pertama. Hal ini terjadi karena
tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama kali
terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.
Diagnosis
herpes genital bisa dilakukan dengan pengambilan
sampel cairan dari luka yang muncul atau dengan melakukan tes darah. Hingga
kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan herpes genital. Tapi, gejala yang
terjadi bisa dikendalikan dengan obat-obatan antivirus
.
b.
Kutil Kelamin
Kutil
kelamin atau kutil genital adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Terdapat 40 tipe virus HPV yang dapat menyerang alat kelamin, tetapi
sebagian besar kutil kelamin disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Kutil kelamin
adalah kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area dubur. Kutil ini
mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa
gatal-gatal, memerah dan terkadang bisa berdarah. Pada beberapa penderita,
kutil bisa tumbuh bergerombol dan kemudian terlihat seperti kembang kol.
Kutil dapat muncul setelah beberapa bulan bahkan tahunan setelah terjadinya
infeksi HPV. Bahkan pada kebanyakan orang, kutil tidak muncul sama sekali
meskipun telah terinfeksi. Kutil dapat juga muncul pada mulut atau tenggorokan
orang yang melakukan seks oral.
Penyebaran virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual. HPV bisa
menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit. Untuk memastikan
diagnosis apakah terdapat kutil kelamin, dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik pada bagian yang terinfeksi. Selain itu, bisa juga dilakukan tes khusus
untuk mendiagnosis HPV dengan memeriksa vagina bagian dalam atau saluran
kencing pad pria.
Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV dari
tubuh sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur bisa ditangani
dengan prosedur pembekuan, terapi laser, atau memakai krim. Operasi juga bisa
dilakukan untuk mengangkat kutil yang besar.
Meskipun tidak ada pengobatan untuk virus HPV, kutil kelamin bisa dicegah
dengan memberikan vaksin HPV. Penting untuk diketahui bahwa vaksin HPV tidak
dapat mencegah seluruh tipe HPV, konsultasikan dengan dokter jenis vaksin HPV
yang cocok dengan kebutuhan anda.
Meski tidak semua jenis virus HPV berkaitan dengan kanker, disarankan untuk
melakukan pemeriksaan sel kanker secara teratur jika terinfeksi HPV.
c. HIV
HIV atau human immunodeficiency virus adalah
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini dapat tertular melalui
hubungan seks yang tidak aman, berbagi alat suntik atau pun jarum, dari ibu
kepada bayinya saat melahirkan, maupun melalui transfusi darah.
Sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan infeksi maupun
penyakit akibat virus ini. Hingga kini, belum ada obat untuk sepenuhnya
melenyapkan HIV dari tubuh. Pengobatan
HIV umumnya dilakukan untuk
memperpanjang usia dan meredakan gejala yang muncul akibat HIV.
HIV tidak memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang terjadi adalah
gejala flu ringan disertai demam, sakit
tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV menyerang
sistem kekebalan tubuh, tubuh penderita akan makin rentan terhadap berbagai
infeksi.
Jika merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk
mengetahui diagnosisnya adalah dengan melakukan tes
HIV beserta konselingnya. Tes HIV bisa
dilakukan di klinik Voluntary Counseling and
Testing atau VCT (KTS= Konseling dan Tes HIV Sukarela).
Anda bisa mengetahui informasi selengkapnya mengenai penyakit
HIV/AIDS
d.
Molluscum contagiosum
Ini adalah infeksi kulit akibat virus yang menyebabkan munculnya benjolan
kecil berwarna seperti daging segar. Benjolan ini bisa muncul terpisah atau
berkelompok. Molluscum contagiosum menular melalui kontak fisik dengan
penderitanya, termasuk hubungan seksual.
Umumnya, benjolan Molluscum contagiosum muncul di sekitar alat kelamin,
badan, wajah, atau kelopak mata. Benjolan ini juga bisa meradang dan berubah
warna menjadi kemerahan ketika tubuh penderita melawan virusnya.
Infeksi virus ini akan tetap menular selama benjolan masih ada. Biasanya
benjolan akan muncul setelah 2 hingga 7 minggu sejak terinfeksi, namun bisa
saja muncul setelah 6 bulan. Untuk memastikan diagnosis penyakit ini, dokter
akan mengutamakan pemeriksaan fisik dan bila diperlukan mungkin akan mengambil
sampel untuk di periksa lebih lanjut.
Pada kebanyakan pasien, penyakit ini akan sembuh sendiri dan benjolan akan
hilang setelah 6-9 bulan. Khusus pada benjolan yang ada di sekitar alat
kelamin, dokter biasanya akan melakukan pengobatan untuk mencegah penyebaran.
Pengobatan yang bisa dilakukan meliputi membekukan benjolan dengan prosedur
seperti krioterapi, mengikis benjolan dengan tindakan kuret, memberikan zat
kimia pada benjolan, dan mengoleskan obat cair atau krim.
e.
Hepatitis B
Disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, hepatitis B ternyata lebih
mudah ditularkan melalui hubungan seksual daripada HIV. Virus ini bisa ditemukan
pada darah, cairan vagina, air liur, dan sperma. Seks oral, dan khususnya seks
anal, adalah cara yang bisa menularkan virus Hepatitis B. Transplantasi organ
dan penggunaan jarum suntik secara bergantian juga berisiko menjadi cara
penularan virus penyakit ini.
Gejala Hepatitis B biasanya baru akan muncul sekitar 2-5 bulan setelah
penderita mengalami kontak dengan virus. Gejala awal muncul seperti flu dan
kemudian berkembang menjadi penyakit
kuning. Pada fase kronis, hepatitis B dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada hati.
Untuk memastikan diagnosis hepatitis, dapat dilakukan pemeriksaan darah.
Pemeriksaan darah yang dilakukan meliputi pemeriksaan antibodi dan protein pada
virus. Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan fungsi hati untuk melihat
kerusakan pada organ hati anda.
Hingga saat ini tidak ada pengobatan untuk menghilangkan virus hepatitis.
Pengobatan yang dilakukan oleh dokter akan bertujuan untuk menunda atau
mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Meskipun begitu, terdapat vaksin yang
dapat melindungi dari infeksi hepatitis B.
f.
Hepatitis D
Hepatitis D adalah infeksi virus yang hanya bisa dialami oleh seseorang
yang mengidap infeksi hepatitis B aktif. Cara penularannya mirip dengan
hepatitis B, namun lebih sering terjadi pada pengguna jarum suntik yang
bergantian dibandingkan hubungan seksual..
Seperti halnya hepatitis B, penderita hepatitis D bisa mengalami gejala
parah secara tiba-tiba. Secara umum, infeksi hepatitis D akan memperberat
kerusakan dan gejala yang muncul setelah terkena hepatitis B.
3. Penyakit
Menular Seksual yang Disebabkan oleh Parasit
Terdapat pula beberapa penyakit menular seksual yang disebabkan parasit,
antara lain:
a.
Kudis atau scabies
Kudis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau yang sulit terlihat oleh mata
ini menggali dan hidup di dalam kulit. Parasit ini bisa ditularkan melalui
kontak tubuh secara langsung, melalui baju, peralatan tidur, atau handuk yang
terinfeksi.
Gejala utama dari kudis adalah munculnya rasa gatal yang hebat terutama
pada malam hari. Rasa gatal ini sering kali muncul di bagian jari, pergelangan
tangan dan kaki, ketiak, atau bisa juga di area kelamin. Terkadang, kudis juga
bisa mengakibatkan munculnya ruam dan bintik kecil. Kondisi ini bisa ditangani
dengan memakai krim atau sampo khusus. Setelah pengobatan, terkadang rasa gatal
masih tetap ada selama beberapa lama.
b. Kutu
pada rambut
kemaluan
Kutu pada rambut kemaluan adalah serangga parasit kecil yang hidup di
antara rambut tubuh, misalnya rambut kemaluan, bulu ketiak, rambut tubuh, jenggot, alis, dan bulu mata. Kutu ini memangsa darah manusia untuk bertahan
hidup. Di kulit, kutu ini merangkak dari rambut ke rambut dan tidak bisa
melompat dari satu orang ke orang lainnya. Penularan hanya terjadi dengan kontak
tubuh langsung dan seringkali terjadi saat hubungan seksual.
Gejala utama yang terjadi adalah rasa gatal pada bagian yang terinfeksi dan
terjadinya peradangan atau iritasi akibat garukan penderita. Selain itu
penderita juga bisa menemukan serbuk kehitaman di celana dalam atau bercak
darah di kulit akibat gigitan kutu.
Jika merasakan gejala seperti tadi, anda terkadang bisa melihat secara
langsung apakah ada kutu pada rambut kemaluan atau pun rambut lain yang terasa
gatal. Kutu ini bisa diatasi dengan memakai krim atau sampo khusus. Anda tidak
perlu mencukur rambut pada kemaluan atau rambut tubuh yang terinfeksi.
5.
Penyakit Menular
Seksual yang Disebabkan oleh Protozoa
a.
Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit sangat kecil
bernama Trichomonas vaginalis. Kondisi ini mudah sekali
ditularkan melalui hubungan seksual. Kebanyakan penderita pria tidak menyadari
infeksi ini karena tidak mengalami gejala apa pun, sampai ketika pasangan
wanitanya mengalami gejala dan didiagnosis menderita penyakit ini.
Gejala yang terjadi pada pria:
1.
Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
2.
Sensasi rasa perih sesaat setelah buang air kecil atau
usai ejakulasi.
3.
Cairan penis berwarna keputihan.
4.
Inflamasi pada kulup dan kulit penis.
Gejala yang
terjadi pada wanita adalah:
- Cairan vagina encer atau berbuih
warna kuning kehijauan dengan bau tidak sedap.
- Rasa sakit dan gatal-gatal di
sekitar vagina.
- Sakit atau tidak nyaman saat
melakukan hubungan seksual atau buang air kecil.
Untuk mendiagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik,
tes urine, dan pengambilan sampel cairan. Jika anda sangat diduga menderita
trikomoniasis, pengobatan dengan antibiotik akan dimulai meskipun hasil
pemeriksaan sampel belum muncul. Hal ini bertujuan agar infeksi cepat sembuh
dan kemungkinan penularan menurun.
5.
Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Jamur
a.
Tinea cruris
Penyakit menular seksual ini adalah infeksi jamur yang menyerang kulit di
sekitar alat kelamin, paha bagian dalam, serta bokong. Penderita tinea
cruris biasanya akan merasakan munculnya ruam kemerahan berbentuk
lingkaran yang terasa gatal pada bagian kulit yang terinfeksi.
Untuk memastikan tinea cruris, sampel akan diambil dari kulit yang
terinfeksi. Sampel kulit kemudian akan dilihat di mikroskop. Meskipun begitu,
kebanyakan dokter ahli kulit dapat mendiagnosis tinea cruris hanya dengan mengenali
ruam pada kulit pasien.
Tinea cruris dapat disembuhkan dengan pemberian obat salep, semprot, bedak,
atau losion anti-jamur. Namun, untuk menangani tinea cruris yang sudah parah,
penderita dapat menggunakan salep atau krim anti-jamur yang lebih kuat, serta
mengonsumsi pil anti-jamur yang bisa didapatkan dengan resep dokter.
b.
Infeksi Candida
Infeksi jamur Candida albicans, biasanya menjadi
penyebab umum iritasi pada vagina. Namun pada pria, khususnya yang tidak sunat,
juga bisa mengalaminya. Selain di alat kelamin, jamur ini juga dapat ditemukan
di bibir, kuku, sekitar anus, dan bahkan saluran pencernaan.
Pada infeksi di vagina, penderita wanita biasanya akan merasakan rasa gatal
luar biasa di sekitar vagina, kulit di sekitar vagina akan memerah dan terasa
perih, serta keputihan yang menggumpal seperti keju. Sedangkan pada penderita
pria akan muncul ruam kemerahan pada penis, gatal dan sensasi rasa perih pada
ujung penis, serta bau tidak sedap.
Pengobatan pada infeksi candida tergantung pada lokasi, keparahan dan
kondisi kesehatan penderita. Untuk di sekitar kelamin dapat diobati dengan
pemberian krim, supositoria, atau tablet anti-jamur.
Literatur : www.halodokter.com/penyakit-menular-seksual-pms
*dr Sonya Purnomo Kesehatan *dr Tri
Daniati Panji Ilmu Kesihatan
Langkah langkah melindungi diri dan orang lain dari
PMS
A. Langkah melindung diri dari PMS
PMS dapat
berujung pada penyakit reproduktif mengerikan dan berbahaya bagi kesehatan
terlebih dapat membahayakan sistem imunitas tubuh seperti menyebabkan gonorhoe
(penyakit kencing nanah ), sifilis (raja singa), kutil kelamin, keputihan,
kanker servic, herpes genitalis, Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS),
dan lain sebagainya. Bahkan seseorang yang menderita salah satu PMS tersebut
dapat menyebabkan kemandulan (infertil), atau jika seseorang terkena
penyakit sifilis dan gonorhoe akut pada pria dapat membuat alat vital (penis)
meradang dan penis rusak, impotensi, bahkan penis dapat hilang.
Untuk mencegah
penyakit dan melindungi diri dari penyakit menular seksual dapat ditempuh
dengan beberapa alternatif cara sebagai berikut:
1. Tidak mengunjungi tempat-tempat maksiat dan tempat prostitusi
Untuk mencegah
dan melindungi diri dari penyakit menular seksual dapat ditempuh dengan tidak
mengunjungi tempat maksiat dan tempat prostitusi. Tempat prostitusi umumnya
berisi orang-orang yang memiliki kebiasaan/prilaku menyimpang seksual, ajang
perzinahan, dan tempat merebaknya berbagai penyakit menular seksual. Sebab,
orang-orang yang berkunjung ke lokasi prostitusi banyak dari kalangan profesi
tertentu, dari banyak aneka ragam budaya dan asal negara, asal daerah dan
bahkan orang-orang asing dan tidak pernah dikenal sebelumnya. Dalam ajaran
islam, mengunjungi tempat maksiat dan prostitusi tidak dibenarkan dan berujung
pada dosa.
2. Tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah (pacaran, perzinahan)
Kalangan remaja
saat ini sudah banyak yang terbiasa dengan pergaulan keliru. Termasuk pacaran
merupakan salah satu penyimpangan prilaku/pergaulan keliru yang tak terkontrol
di era globalisasi. Pacaran dianggap para remaja adalah sebuah trend dan budaya
modern, padahal TIDAK !. Hingga terkadang orang tua yang seharusnya mampu
mencontohkan akhlak baik, justru mereka (orang tua) bangga jika putera/putrinya
berpacaran, bahkan ada orang tua yang membiarkan anaknya berpacaran. Pacaran
merupakan pintu gerbang untuk terjadi perzinahan dan kehamilan di luar nikah.
Selain itu, berpacaran dapat memicu terjadinya perkosaan, penyakit menular
seksual, bahkan kematian
3. Tidak melakukan prilaku seksual menyimpang serta perzinahan
Penyakit
menular seksual umumnya banyak diderita oleh mereka yang memiliki kebiasaan dan
prilaku menyimpang seksual. Umumnya PMS merenggut orang-orang yang melakukan
praktek LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Kaum homoseksual (Gay)
merupakan risiko terberat pengidap AIDS. Oleh sebab itu, melakukan hubungan
seksual sebaiknya dilakukan melalui jalur resmi pernikahan. Dengan jalur
pernikahan normal (Laki dan wanita) akan mencegah terjadinya penyimpangan
prilaku seksual serta penyakit seksual yang tidak diinginkan.
4. Tidak berganti-ganti pasangan seksual
Hubungan
seksual melalui jalur pernikahan resmi memiliki banyak dampak positif. Lain
halnya dengan si orgy, mereka melakukan penyimpangan seksual, penyimpangan
kodrat. Biasanya pasangan orgy merupakan pasangan sesama jenis (bisa
homoseksual/gay, lesbian, trans gender, biseksual). Pasangan orgy biasanya
melakukan hubungan seksual lebih dari dua orang, bahkan dilakukan secara
bersama-sama dan berganti-ganti pasangan seksual. Jika dilakukan dengan tiga
orang pasangan sejenis dinamakan threesome, dan seterusnya. Dampak
dari prilaku berganti-ganti pasangan jelas negatif. Prilaku ini selain merusak
moral dan akhlak seseorang, penyimpangan kodrat Tuhan, juga berbahaya bagi
kesehatan reproduksi, efek terberatnya menimbulkan banyak penyakit menular
seksual seperti gonorhoe, sifilis, herpes genitalis, bahkan dapat menyebabkan
HIV-AIDS dan kematian. Maka lingkungan bergaul yang baik penting dicari untuk
memperbaiki akhlak dan keluwesan dalam bertingkah laku kepada orang lain.
5. Tidak menikah dengan penderita PMS
Penderita PMS
rentan menularkan berbagai penyakit kelamin. Penularan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya melalui cairan reproduktif (cairan sperma/semen dan
cairan vagina yang terinfeksi virus, bakteri, jamur dan mikroba patogen
menyebabkan penyakit AIDS, kanker serviks, keputihan, gonorhoe/kencing nanah,
penyakit raja singa/sifilis,dan sebagainya), sentuhan antar kulit (biasanya
menyebabkan penyakit herpes genitalis yang ditandai dengan benjolan di bagian
kulit sekitar alat kelamin yang jika pecah akan mengeluarkan cairan dan terasa
nyeri), air liur (pada kasus oral sex dan anal
sex; dapat menyebabkan bakteri masuk dan menginfeksi ke dalam mulut
dan anus, sehingga berbahaya bagi kesehatan)
6. Tidak Melakukan Aktivitas Anal sex dan Oral sex
Prilaku seksual
ini tentu sangat menyimpang dan dapat menyebabkan iritasi pada bagian penis dan
anus. Selain itu, luka/robekan di sekitar daerah anus akibat penetrasi penis
tersebut dapat menjadi pintu gerbang masuknya virus dan bakteri ke dalam tubuh
melalui peredaran darah bahkan dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh
(imunitas). Biasanya virus AIDS berada pada lingkungan seseorang yang terbiasa
dengan prilaku menyimpang anal sex. Sementara itu oral sex dapat
menginfeksi seseorang untuk menderita kanker mulut dan iritasi kulit di sudut
bibir. Namun oral sex tidak menutup kemungkinan seseorang untuk menderita AIDS
melalui luka pada sariawan/robekan pada sudut bibir dan penyabab lainnya.
7. Menggunakan alat yang aman sebagai alat kontrasepsi
Alat yang aman
merupakan alat kontrasepsi pasangan suami-istri sebagai pengamanan dalam
melakukan hubungan seksual atau mencegah terjadinya kehamilan. Namun demikian,
alat yang aman tidak berarti sepenuhnya dapat mencegah kehamilan dan penyakit
menular seksual. Sebab, ukuran sel sperma hampir setara dengan ukuran pori-pori
pada alat tersebut, sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan serta infeksi
berbagai penyakit menular reproduktif dapat terjadi.
8. Mencari lingkungan bergaul yang baik dan kondusif
Lingkungan yang
baik dan kondusif merupakan tempat rekomendasi untuk tumbuh kembang anak dan
remaja. Lingkungan ini akan mengajar, mendampingi, serta membentuk karakter
anak menjadi pribadi yang berintegritas, religius, berwawasan luas, cerdas,
bersahabat, dan menjadi pribadi sholeh/sholehah guna
meningkatkan keimanan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan wawasan
yang luas, seorang anak akan memperoleh pendidikan seksual/pendidikan kesehatan
reproduksi melalui bimbingan konseling, sehingga anak/remaja akan terbentengi
dengan pengetahuan seksual yang komprehensif (mampu mengetahui seputar
kehidupan seksual yang sehat, tidak melakukan pacaran, mengetahui berbagai
risiko penyakit menular seksual dan bagaimana mencegahnya).
9. Mencari aktivitas positif seperti olahraga, mengaji, belajar kelompok,
kegiatan organisasi kemahasiswaan /ekstrakulikuler di sekolah
Aktivitas
positif penting diberikan kepada anak-anak dan remaja selama hidupnya.
Aktivitas positif seperti olahraga, mengaji, belajar kelompok, kegiatan organisasi
kemahasiswaan /ekstrakulikuler di sekolah, isi teka-teki silang, pembelajaran
kontekstual melalui lingkungan alam, berlibur, belajar kelompok dan sebagainya.
Aktivitas-aktivitas tersebut akan meminimalisir seorang remaja/ anak untuk
melakukan penyimpangan prilaku, termasuk penyimpangan prilaku seksual yang
keliru.
Nah, jika anda
sebagai orang tua, mari biasakan anak-anak/anak remaja anda dengan melakukan
banyak aktivitas positif untuk menunjang cita-cita dan kehidupan masa depan
yang baik. Mari hidup sehat tanpa prilaku menyimpang
Artikel
kontributor: *Wahid Priyono, S.Pd. (Alumni Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lampung)
B. Langkah
langkah melindungi orang lain
1. Mengajak
atau penyuluhan tentang cara hidup sehat
2. Sikap
Keterbukaan pada keluarga dan orang tua
3. Banyak
membaca buku buku pengetahuan yang berhubungan dengan masa remaja atau fase
pubertas, tidak membaca atau menonton yang berbau pornografi
4. Belajar
mengikuti kaidah kaidah pergaulan dan norma kesopanan
5. Mengajak
untuk menjauhi rokok, narkoba dan minuman keras
6. Memperdalam
pendidikan agama dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa
7. Mengisi
kekosongan waktu dengan menjadwalkan kegiatan aktivitas fisik atau olah raga,
menulis, membaca dan mengunjungi perpustakaan
8. Jangan
melakukan hubungan seksual sebelum saatnya ( menikah )
9. Mengajak
remaja untuk beraktifitas yang sehat melalui karang taruna atau club club
olahraga
10. Setiap
remaja diharapkan mempunyai program masa depan yang gemilang termasuk program
kuliah, kerja atau mempunyai usaha sendiri, menikah dan mempunyai keluarga yang
harmonis
Literatur : Artikel: *Fyord
NGOs( LSM Remaja Peduli Narkotika HIV/AIDS ) “Remaja sebagai penerus bangsa
menuju Indonesia mandiri & kuat” *kartawiria.blogspot.com
Della Ramadhanti
BalasHapus12 ipa 2
Lisel niya sika
BalasHapus12 ipa 2
Ahmad Mulazmatudz Dzikri
BalasHapus12 IPA 2
Yuan Cindo Fawwaz
BalasHapus12 ipa 2
Amanda Fadhila
BalasHapusXII IPA 2
Adhelia raudatus zahra
BalasHapus12 IPA 2
Azzahra meiranda nufus
BalasHapus12 IPA 2
Anatasya Nasution
BalasHapus12 IPA 2
silva chikal
BalasHapus12 ipa 2
muhamad sandi
BalasHapus12 ipa 2
nyimas ratih z.a
BalasHapus12 ipa 2
Muhammad nafi fahri
BalasHapus12 IPA 2
Risky pratama
BalasHapus12 IPA 2
M.Defriza Rizqi Ravilba
BalasHapus12IPA2
Nabila Puspitasari
BalasHapusXII IPA 2
Muhammad Aryo Pramono
BalasHapusXII IPA 2
NABILLA AISHA MAHARANI
BalasHapus12 IPA 2
Muhammad Arta fawwaz ghaly
BalasHapus12 ipa 2
Rama m rizki
BalasHapus12 ipa 2
Ahmaddu faiz arrizqu
BalasHapus12 ipa 2
Fadilla Rahmat
BalasHapus12 IPA 2
Tiara Agustin
BalasHapus12 ipa 2
amira nur lestari
BalasHapus12 ipa 2
Richard Ferdinand Agung
BalasHapus12 Ipa 2
Vicky rafia akbar
BalasHapus12 ipa 2
Habib sholikhuddin 12 IPA 2
BalasHapusEliza Surya
BalasHapus12 IPA 2